Nail Polish Muslimah dan Polimer sebagai Bahan
Dasar Pembuatannya
 |
| Nail Polish |
 |
| Polimer |
Kutek atau cat kuku
merupakan pernis yang biasanya digunakan untuk menghias atau mempercantik kuku
manusia. Kutek sendiri sudah ada sejak lama dan pertama kali diperkenalkan oleh
Tiongkok pada 3000 SM. Dahulu banyak keluarga kerajaan yang mewarani kuku mereka
dengan menggunakan cairan berwarna emas dan perak yang umumnya terbuat dari
lilin lebah, gelatin, putih telur, pewarna sayur, dan juga getah arab. Seiring
dengan perkembangan zaman, kutek juga mengalami peningkatan dan sudah dikenal
oleh seluruh dunia. Saat ini kutek memiliki variasi warna yang sangat beragam
dan bahkan sudah banyak toko-toko yang khusus menawarkan jasa pengecatan kuku
dan pembeli dapat memilih berbagai jenis kutek yang disediakan.
Saat ini, masih banyak kutek
yang tidak dapat menyerap air sehingga bagi wanita muslim biasanya mereka hanya
menggunakan kutek saat sedang haid saja. Karena jika sedang tidak haid, air
wudhu tidak dapat menyerap ke kuku yang menggunakan kutek sehingga wudhunya
dinyatakan tidak sah. Seiring dengan perkembangan zaman dan banyak temuan yang
ada, saat ini sudah mulai banyak beredar kutek yang diklaim dapat digunakan
untuk sholat dan sudah diuji ke halalannya oleh lembaga terkait. Bahan yang
digunakan pun beragam ada yang berbahan dasar air dengan tekstur berpori, ada
juga yang menggunakan bahan dasar polimer yang diproses dengan alat
berteknologi tertentu, dan masih banyak lainnya.
Polimer merupakan molekul yang berasal dari
gabungan monomer yang diproses dengan polimerisasi. Polimer sendiri memiliki
sifat unik dan dapat menyerap air. Dalam – /+ 1° Celcius, polimer dapat berubah
dari yang tadinya kristal menjadi amorf. Polimer sendiri memiliki berbagai
jenis ada yang sintetis dan ada yang organik. Polimer ini biasa digunakan
sebagai bahan dasar dalam pembuatan softlens. Dalam pembuatan kutek, polimer
yang digunakan adalah polimer organik. Polimer ini nantinya diproses dengan
cara dilarutkan pada pelarut organik yang mudah menguap. Dalam polimer sendiri
terdapat kandungan nitroselulosa yang nantinya dilarutkan ke dalam butil asetat
atau etil asetat. Polimer ini nantinya di proses dengan alat teknologi tertentu
sehingga air dan oksigen dapat menyerap atau tembus saat melewatinya. Sehingga
meskipun menggunakan kutek yang terbuat dari polimer ini, air wudhu masih dapat
menyerap. Selain itu kuku masih dapat bernafas karena oksigen masih dapat
terserap. Kuku tetap sehat meskipun kutek digunakan untuk sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar